RSS

Kamis, 14 April 2011

=> Laa Tahinuu Walaa Tahzanuu


Jangan Lemah dan Jangan Bersedih !!
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati. Padahal kamulah orang-otang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”(QS. Ali Imran : 139).
Jangan hinakan dirimu dengan menjadi peminta-minta. Setiap kali Anda meminta kepada seseorang, maka Anda akan menjadi tawanannya. Setiap kali Anda memohon kepada manusia, maka Anda akan menjadi budaknya.
Dunia itu ibarat seperti bayangan, jika kita kejar terus, maka ia akan semakin lari dan menjauh. Bisa digambarkan begini: orang yang mengekor di belakang dunia dan membuntutinya, ia hanya akan dibuat capek oleh dunia. Setiap kali mendapat rezeki yang ia dambakan, dia ingin yang lebih dari itu, dan berusaha lagi untuk mencapai keinginannya yang lain.
“Kekayaan itu bukan terletak pada harta benda, tetapi kekayaan (yang sesungguhnya) adalah kekayaan hati.”
Sabda Rasul ini hendak menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya kekayaan yang hakiki itu letaknya bukan pada materi, tapi ada pada hati. Kekayaan adalah keterampilan hati bagaimana merasa puas, merasa cukup dan merasa bahagia dengan apa yang dimiliki.

Jangan bersedih, sebab Alloh akan mengabulkan segala do’a. Bukankah kita tahu bahwa Alloh yag kita sembah adalah Tuhan yang Pengasih dan Penyayang? Bukankah kita percaya bahwa Tuhan yang kita minta adalah Tuhan yang Pemurah dan Dermawan? Dan bukankah kita juga percaya bahwa Maha Kuasa mengabulkan do’a-do’a hamba-Nya?
Karena itu, tenangkanlah hatimu dan janganlah putus asa, karena bagaimana mungkin Alloh tidak mengabulkan do’a hamba-Nya yang mukmin, sedangkan Dia sendiri sangat menyayanginya. Persoalannya hanyalah pada waktu dan bentuk ijabah yang diberikan.
“Laa tahzan innallaaha ma’anaa” (jangan bersedih, sesungguhnya Alloh bersama kita). Jangan bersedih, karena semua keputusan-Nya adalah baik. Tariklah kebahagiaan itu dengan senyuman, karena senyuman adalah magnet yang dapat menarik kebahagiaan hati pelakunya dan orang yang melihatnya. Semoga kita senantiasa dappat melihat segala sesuatunya dengan kacamata keimanan yang dapat menjadikan diri kita menjadi insan yang mukmin, dan selalu meraih kebagaiaan. Amien…
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati. Padahal kamulah orang-otang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”(QS. Ali Imran : 139).
Jangan hinakan dirimu dengan menjadi peminta-minta. Setiap kali Anda meminta kepada seseorang, maka Anda akan menjadi tawanannya. Setiap kali Anda memohon kepada manusia, maka Anda akan menjadi budaknya.
Dunia itu ibarat seperti bayangan, jika kita kejar terus, maka ia akan semakin lari dan menjauh. Bisa digambarkan begini: orang yang mengekor di belakang dunia dan membuntutinya, ia hanya akan dibuat capek oleh dunia. Setiap kali mendapat rezeki yang ia dambakan, dia ingin yang lebih dari itu, dan berusaha lagi untuk mencapai keinginannya yang lain.
“Kekayaan itu bukan terletak pada harta benda, tetapi kekayaan (yang sesungguhnya) adalah kekayaan hati.”
Sabda Rasul ini hendak menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya kekayaan yang hakiki itu letaknya bukan pada materi, tapi ada pada hati. Kekayaan adalah keterampilan hati bagaimana merasa puas, merasa cukup dan merasa bahagia dengan apa yang dimiliki.
Jangan bersedih, sebab Alloh akan mengabulkan segala do’a. Bukankah kita tahu bahwa Alloh yag kita sembah adalah Tuhan yang Pengasih dan Penyayang? Bukankah kita percaya bahwa Tuhan yang kita minta adalah Tuhan yang Pemurah dan Dermawan? Dan bukankah kita juga percaya bahwa Maha Kuasa mengabulkan do’a-do’a hamba-Nya?
Karena itu, tenangkanlah hatimu dan janganlah putus asa, karena bagaimana mungkin Alloh tidak mengabulkan do’a hamba-Nya yang mukmin, sedangkan Dia sendiri sangat menyayanginya. Persoalannya hanyalah pada waktu dan bentuk ijabah yang diberikan.
“Laa tahzan innallaaha ma’anaa” (jangan bersedih, sesungguhnya Alloh bersama kita). Jangan bersedih, karena semua keputusan-Nya adalah baik. Tariklah kebahagiaan itu dengan senyuman, karena senyuman adalah magnet yang dapat menarik kebahagiaan hati pelakunya dan orang yang melihatnya. Semoga kita senantiasa dappat melihat segala sesuatunya dengan kacamata keimanan yang dapat menjadikan diri kita menjadi insan yang mukmin, dan selalu meraih kebagaiaan. Amien…

0 komentar:

Posting Komentar