Ahrg… aku tak tau pasti jawabnya. Yang aku tahu, aku takut kehilangannya, aku tak ingin kehilangannya.
Setiap saat, aku mengingatnya…. aku merindukannya. Namun tak bisa aku katakan itu, tak punya daya keberanian untukku mengakuinya. Aku masih meragu untuk dimiliki. Banyaknya cinta yang datang, membuatku sulit untuk mengartikan makna cinta yang sesungguhnya. Seperti dagangan saja, begitu mudah orang mengobral kata cinta. Haruskah ku akhiri semua kisah yang ada? Tapi bagaimana ku tahu caranya, sedangku tak tahu bagaimana kisah itu dimulai. Inginku memilih untuk diam, tapi itu justru menjerumuskanku ke dalam kesedihan.
…..
Mungkin aku masih sayang, tapi aku tak bisa begitu saja percaya. Di hadapan mereka kau bilang ingin bersamaku, tapi di sisi lain kau masih menginginkannya. Tak sadarkah kau, dalam diam aku mengikuti kabarmu? Dan sadarkah kau bahwa aku pernah kau sakiti, hingga kini tak bisa dengan begitu mudah tuk pecaya lagi. Bukan aku bermaksud menggantung hatimu, karna akupun masih meragu.
…..
Aku tak tahu sebenarnya rasaku padamu. Kebersamaan kita, tlah membuatku takut kehilanganmu. Aku selalu merindukanmu.
…..
Mungkin pernah terfikir olehku untuk memilihmu. Saat sebuah jalan terbuka, aku takut untuk memasukinya hingga kaupun meragu untuk membuka hatimu untukku.
….
Saat kau mendekat, aku memilih menjauh dan saat aku mendekat… kau mulai ragu dan berfikir untuk menyerah tuk gapai hatiku.
Dan kini aku hanya mampu berpasrah. Do’aku selalu menyertaimu. Semoga kita senantiasa dalam lindunganNya dan diberi petunjukkNya. Semoga di waktu yang akan datang, kita akan dapat bersua kembali disaat yang bahagia, dengan senyum dan canda, tanpa memendam benci apalagi dendam. Aku berharap esok tak ada lagi keluh, baik itu keluhku padamu ataupun keluhmu untukku.
Amin…
0 komentar:
Posting Komentar